Review Buku: The Alchemist (Paulo Coelho)*
Judul buku : The Alchemist
Penulis : Paulo Coelho
Penerbit : Penerbit Gramedia (Jakarta, Juli 2010)
Tebal buku : 213 Halaman
Rating : 5 / 5
----------------------------------------------------------------------------
“Mengapa kita harus mendengarkan suara hati kita? Tanya si anak, ketika mereka mendirikan tenda pada hari itu.
“Sebab, di mana hatimu berada, di situlah hartamu, berada.”
Paulo Coelho merupakan nama penulis yang sudah sangat familiar di telinga pembaca karya sastra dunia. Karya nya yang sudah terjual lebih dari 40 juta copy di dunia dan juga sudah diterjemahkan ke lebih dari 50 bahasa di dunia. Buku nya yang paling terkenal adalah The Alchemist yang akan saya review dalam tulisan ini.
Sampul buku ini (edisi cetakan yang direview) memiliki makna yang harfiah dan cukup jelas. Dimana pembaca diperlihatkan dengan ilustrasi seorang pengelana di padang pasir yang meninggalkan domba-domba gembalaan nya, dan juga ada bayang-bayang seseorang misterius dengan seekor burung gagak di tangan nya. Tiga penggambaran tersebut adalah inti atau pokok cerita dari buku ini.
Dalam bukunya The Alchemist ini, Paulo Coelho menceritakan kisah hidup Santiago, seorang penggembala domba asal Andalusia (Spanyol saat ini), yang mendapatkan mimpi yang sama dalam dua malam berturut-turut. Dia merasa gelisah dan kemudian mendatangi seorang Gipsi untuk meminta nya menafsirkan mimpinya. Kemudian, tekad kuat untuk mengikuti tafsiran mimpi nya tersebut membawa Santiago pada sebuah perjalanan mengejar takdir nya ke Giza, Mesir, ditemani oleh sang Alkemis yang melegenda.
Paulo Coelho menarasikan kisah perjalanan Santiago dengan sangat tenang dan syahdu. Pembaca akan digiring secara emosi menuju pemahaman lebih dalam terhadap takdir, dunia dan alam semesta. Keseluruhan buku ini merupakan penjabaran yang sangat jelas dari perkataan seorang ahli mitologi, Joseph Campbell, “Ikuti hal yang membuatmu bahagia, maka semesta akan membukakan pintu-pintu dari segala penjuru.” Perkataan Joseph Campbell tersebut dirombak oleh Paulo Coelho dalam kalimat yang berbeda dan diulang berkali-kali dalam bukunya, yaitu, “Kalau kau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu membantumu mendapatkan nya.”
Perjalanan Santiago dalam mengejar takdirnya dari Spanyol hingga Mesir hanyalah merupakan bagian kecil yang nampak ke permukaan dari sebuah ongkahan besar es di perairan. Perjalanan yang sesungguhnya dilakukan Santiago ialah perjalan menuju pemahaman lebih dalam akan dirinya sendiri. Santiago melakukan perjalanan yang sangat dalam menuju diri nya sendiri sehingga dia memperoleh pengalaman yang sangat berharga dan tak tergantikan.
Buku ini sangat recommended, ditinjau dari segi penarasian yang baik dan isu yang diangkat disini sangat unik. Buku ini juga bisa menjadi bahan renungan pada diri sendiri untuk meletakkan cita-cita dan target setinggi mungkin, lalu kemudian bersungguh-sungguh menggapainya. Karena hasil akhir dari target tersebut sangatlah berantung pada kesungguhan tekad kita untuk memperolehnya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
*Review ini merupakan penerbitan ulang dari tulisan saya yang terbit di web Kupasanbuku


Komentar
Posting Komentar