Review Drama Extracurricular: Kacau dan Menegangkan
![]() |
poster drama Extracurricular |
Drama Extracurricular adalah salah satu drama Korea, selain Itaewon Class dan The World of the Married, yang sempat hangat diperbincangkan di jagat maya beberapa waktu lalu. Saya pun penasaran dengan apa yang membuat drama tersebut menjadi perbincangan, yaitu premis yang diusung merupakan premis yang kontroversial, ending yang disajikan yang mengundang perdebatan. Maka dari itu, saya menonton drama tersebut, dan inilah review drama Extracurricular versi Kanvaskata.
Extracurricular bercerita tentang seorang murid SMA bernama Oh Jisoo (Kim Dong Hee) yang culun dan berprestasi di kelas. Ia selalu mendapatkan nilai yang bagus, tidak berbuat onar, dan tidak pernah bolos sekolah. Namun, di balik sosok teladan tersebut ternyata Jisoo mempunyai "pekerjaan sampingan" sebagai muncikari daring untuk membiayai hidup dan kebutuhan sekolahnya. Nasib Jisoo dipertaruhkan saat aktivitasnya mulai dicurigai oleh teman sekelasnya yang bernama Bae Gyuri (Park Joo Hyun). Apakah Jisoo bisa terus menyembunyikan identitasnya dan menjalankan bisnisnya dengan lancar? Temukan sendiri jawabannya!
![]() |
adegan Jisoo dirundung karena pendiam |
Plot dan Penarasian
Secara alur cerita, sebagian besar drama ini berjalan linear dengan sedikit flashback singkat untuk memperjelas situasi. Plot yang linear ini mempermudah penonton untuk fokus pada konflik yang sedang terjadi karena tidak harus terdistraksi dengan pola alur yang rumit. Narasi drama ini secara umum berfokus menorot Jisoo sebagai protagonis, namun sesekali menyorot tokoh lain lebih dalam untuk menambah perspektif bagi penonton. Hal ini memungkinkan penonton untuk memiliki multiperspektif dalam memandang permasalah yang sedang dialami Jisoo dan tokoh lainnya, sehingga posisi Jisoo sebagai protagonis sangat tidaklah mutlak dan penonton sesekali bisa menempatkan Jisoo pada posisi antagonis.Bagaimana Menurut Kanvaskata?
Ketidak mutlakan status protagonis ini diperkuat juga dengan premis cerita dari drama Extracurricular ini. Penonton pasti akan kesulitan bersikap pro terhadap Jisoo sebagai seorang protagonis, mengingat bisnis yang dijalankannya adalah bisnis prostitusi yang termasuk dalam perdagangan manusia. Namun, fakta bahwa Jisoo adalah pemeran utama dalam drama ini yang biasanya akan didukung oleh penonton, memaksa kita untuk sejenak meninggalkan nilai moral yang kita pegang dan mempertnyakan hal tersebut. Apa ang disebut moral? Apa itu 'yang baik' dan apa itu 'yang buruk'. Premis ini merupakan hal brilliant yang patut diacungi jempol. Agaknya, sampai di sini saya mulai bisa memahami mengapa drama ini hangat diperbincangkan belakangan ini.
Drama ini terdiri dari 10 episode dengan rata-rata durasi 50 menit per episodenya. Namun, dalam jumlah episode yang relatif sedikit tersebut, jika dibandingkan dengan drama Korea pada umumnya yang berjumlah 16-20 episode, drama ini memiliki permasalah yang cukup rumit. Konflik yang dihadapi Jisoo semakin melebar dan semakin bertambah kacau di setiap episodenya, semakin bercabang dan saling terhubung sehingga semakin sulit bagi penonton untuk menarik satu garis besar permasalah pada drama ini. Episode yang sedikit dan konflik yang semakin rumit membuat drama ini berjalan dalam tempo yang cepat dan memiliki level ketegangan yang tinggi.
Sutradara (Kim Jin-Min) dan penulis (Jin Han-Sae) juga membangun tokoh dengan sangat matang untuk drama Extracurricular ini. Masing-masing tokoh akhirnya terlibat dan berperan penting pada pusaran konflik yang semakin membesar. Kita juga bisa melihat adanya pengembangan karakter pada beberapa tokoh utama dalam drama Extracurricular ini. Saya sendiri tidak melihat adanya tokoh yang perannya sia-sia maupun yang bersifat one-dimensional. So, applause for that!
Ada beberapa hal yang tidak bisa dijelaskan pada drama Extracurricular ini, seperti alasan Gyuri merasa memiliki otoritas untuk mencuri dan memeriksa HP Jisoo padahal mereka baru saja kenal. Yaa, mungkin saja tokoh Gyuri memang seorang kleptomania, tapi hal itu juga tidak bisa dibuktikan melalui adegan-adegan lain. Meskipun begitu, adanya hal-hal yang sulit dijelaskan tersebut tidak terlalu besar untuk menjadi sebuah plot hole yang merusak cerita secara keseluruhan. Hanya saja mungkin akan lebih baik jika penonton bisa mendapatkan penjelasan agar adegan-adegan tersebut lebih masuk akal.
Bicara tentang adegan yang butuh penjelasan, bagian ending dari drama ini bukanlah salah satunya. Drama ini memang diakhiri dengan pola open ending yang menimbulkan perdebatan baik tentang nasib Jisoo dan Gyuri maupun tentang keberadaan season lanjutan. Namun menurut saya, ending drama ini tidak butuh penjelasan apapun karena sudah sempurna seperti itu. Penonton diminta untuk menentukan sendiri nasib Jiso dan Gyuri dengan menganalisa apa yang terjadi di episode-episode sebelumnya. Dan menurut saya, besarnya celah diskusi itulah yang menjadikan drama Extracurricular ini kuat. Untuk penjelasan ending drama Extracurricular ini, saya akan buatkan artiel terpisah agar tidak menjadi spoiler pada artikel ini.
![]() |
Jisoo dan uang hasil bisnis ilegalnya |
Kesimpulan dan Peringatan
Drama Extracurricular adalah drama yang memiliki karakter kuat, dimana mampu menimbulkan perdebatan di antara para penontonnya pada berbagai isu, dari mulai moralitas karakter, konflik yang bercabang dan rumit, hingga penjelasan terkait ending. Kekurangan kecil terkait adanya adegan-adegan yang membutuhkan penjelasan tersebut cukup mengganggu pikiran namun tidak sampai merusak cerita utama. Drama ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, namun sekaligus juga sebagai pelajaran dan peringatan terhadap guru dan orang tua tentang kenakalan remaja.
Setiap episode drama ini diakhiri dengan peringatan untuk mencari bantuan jika penonton merasa mengalami masalah. Hal ini menarik, mengingat isu kesehatan mental memang sedang marak dibahas belakangan ini. Namun hal itu disisipkan di setiap akhir episode juga sepertinya karena drama ini berkemungkinan akan memicu gejala-gejala gangguan mental bagi yang memiliki trauma terkait prostitusi dan/atau perdagangan manusia.
Drama Extracurricular adalah drama yang memiliki karakter kuat, dimana mampu menimbulkan perdebatan di antara para penontonnya pada berbagai isu, dari mulai moralitas karakter, konflik yang bercabang dan rumit, hingga penjelasan terkait ending. Kekurangan kecil terkait adanya adegan-adegan yang membutuhkan penjelasan tersebut cukup mengganggu pikiran namun tidak sampai merusak cerita utama. Drama ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, namun sekaligus juga sebagai pelajaran dan peringatan terhadap guru dan orang tua tentang kenakalan remaja.
Setiap episode drama ini diakhiri dengan peringatan untuk mencari bantuan jika penonton merasa mengalami masalah. Hal ini menarik, mengingat isu kesehatan mental memang sedang marak dibahas belakangan ini. Namun hal itu disisipkan di setiap akhir episode juga sepertinya karena drama ini berkemungkinan akan memicu gejala-gejala gangguan mental bagi yang memiliki trauma terkait prostitusi dan/atau perdagangan manusia.
Komentar
Posting Komentar