#Literatalk – Bicara Sastra: Kelas Kreatif Indonesia - Upaya Memunculkan Penulis Muda Sumatera Barat



“Peradaban dibentuk dengan menulis dan membaca”
  -Maya Lestari GF

Pada tanggal 11 Mei 2018, sebuah komunitas literasi di kota Padang yang bernama Lini (Literatur Indonesia) mengadakan event bincang buku di Gubuk Coffee Kuranji, Padang. Acara ini juga merupakan peluncuran dua buku kumpulan cerpen yang diterbitkan oleh Penerbit Erka. Kedua buku tersebut adalah Balon di langit Senja dan Dari Hutan ke Rumah.
Balon di Langit Senja merupakan buku kumpulan cerpen yang para penulisnya adalah penulis-penulis muda dari Sumatera Barat yang tergabung dalam Kelas Kreatif Indonesia (KKI), sebuah kelas bimbingan menulis yang dihandle oleh Maya Lestari GF. Sedangkan buku Dari Hutan ke Rumah juga merupakan kumpulan cerpen dan esai karya para penulis di bawah perkumpulan bernama Bengkel Penulis Muda (BPM) Sumatera Barat yang juga dibimbing oleh Maya Lestari GF.
Acara yang gratis dan terbuka untuk umum ini menghadiahi secara cuma-cuma salah satu dari kedua buku di atas pada pengunjung yang datang dalam acara tersebut (tentunya selama persediaan masih ada). Karena gue pengen ikut serta dalam dunia literasi di daerah gue sendiri, maka gue anggarkan waktu untuk hadir dalam acara itu dan gue memilih buku Dari Hutan ke Rumah karena buku ini tidak hanya memuat cerpen-cerpen, namun juga esai-esai yang ditulis oleh kritikus muda di Sumatera Barat.
Dalam pemaparan nya, Maya Lestari mengungkapkan bahwa KKI dan BPM merupakan upaya yang ia dan beberapa penggiat petarasi Sumatera Barat dalam meningkatkan minat kesusasutraan dan juga untuk menggali bibit-bibit penulis muda di Sumatera Barat.
Acara ini diawali dengan pengenalan KKI oleh Maya Lestari GF selaku pengampu kegiatan tersebut, lalu pembacaan puisi dan fragmen cerpen yang diikut sertakan dalam kedua kumpulan cerpen tadi, lalu juga kata sambutan serta ucapan apresiasi dari pada sastrawan senior dan juga akademisi sastra di Sumatera Barat.
Acara ini juga dihadiri oleh tamu-tamu undangan yang merupakan penulis-penulis dan akademisi sastra senior seperti, Ragdi F Daye, Alizar Tanjung, Denni Meilizon, dan juga beberapa komunitas literasi dari berbagai daerah di Sumatera Barat.

Nah, sebagai warga Indonesia yang memiliki segudang penulis baik itu puisi, cerpen, naskah drama, ataupun esai kritik, marilah kita sama-sama dukung upaya-upaya pengembangan dunia kepenulisan Indonesia seperti KKI, BPM, maupun kegiatan lainnya.
Salam Literasi!

Komentar

Postingan Populer